MENYOSONG HUT KLASIS DAN HUT GPM KE-89, KLASIS PULAU AMBON BEDAH BUKU SEJARAH KLASIS

KLASIS PULAU AMBON - BEDAH BUKU SEJARAH KLASIS
Hari Selasa, 03 September 2024,
bertempat di Lantai 3 Aula Kantor Klasis GPM Pulau Ambon, dilaksanakan Bedah
Buku Sejarah Klasis GPM Pulau Ambon. Kegiatan ini adalah salah satu Keputusan Sidang
ke-55 Klasis Pulau Ambon dan diinisiasi oleh Bidang Pekabaran Injil dan Pelayanan
Kasih Klasis GPM Pulau Ambon menyongsong HUT ke-89 Klasis Pulau Ambon dan HUT
ke-89 Gereja Protestan Maluku.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua
Sinode GPM, Para Mantan Pimpinan Klasis Pulau Ambon (Ketua Klasis: Pdt. Em. J.
Manuhuttu, Pdt. Em. H. Siahaya, Pdt. R. Rikumahu; Sekretaris Klasis: Pdt Em.
Ny. M. Wattimury), Pimpinan Klasis beserta para Sekretris Bidang dan Staf
Kantor Klasis, Tim Penulis Buku Sejarah Klasis dan Ketua-ketua Majelis Jemaat
serta Pendeta Jemaat se-Klasis GPM Pulau Ambon.
Kegiatan dimulai jam 10.26 WIT.
Setelah dibuka, tepat jam 10.26 WIT, Tim Penulis yang diwakili oleh Pdt. D.
Nenkeula (bertindak sebagai moderator), Bapak Samie Lambert Jacobs dan Pdt. J. Saimima
berkesempatan untuk menyampaikan kembali secara ringkas isi buku yang ditulis
dan mendengarkan saran serta masukan terkait dengan kekurangan dan kelebihan
buku yang ditulis.
Mengawali bedah buku, Ketua Tim Bapak
Samie Lambert Jacobs, menegaskan bahwa menulis buku ini tidak mudah sebab
penulisan ini berhubungan dan atau didukung oleh data-data sejarah berupa
dokumen tertulis maupun pelaku-pelaku sejarah yang sebagian besarnya sudah
tidak ada. Namun puji Tuhan tanggal 28 Desember 2023, bertepatan dengan serah
terima Ketua Klasis GPM Pulau Ambon, penulisan ini telah dirampungkan. Menurutnya,
bicara tentang beda buku ini, bicara tentang teks dan konteks, bicara tentang sejarah-sejarah
hidup, dan banyak diantara mereka yang
sudah meninggal tetapi puji Tuhan melalui Fakultas Teologi yang melibatkan
mahasiswanya untuk survey dan pengumpulan data, informasi terkait fakta-fakta Sejarah
itu berhasil dihimpun. Secara ilmiah
dan secara metodologi, sudah dipakai dalam tulisan di buku ini. Kalau ada yang
keliru, butuh masukannya dan koreksi itu pun akan sangat bermanfaat dalam
rangka editing buku kedua, tuturnya.
Pdt. John Saimima kemudian melanjutkan dengan memaparkan secara rinci struktur
isi buku. Hal yang sangat mendapat perhatiannya adalah ketika menjelaskan tanggal
7 September 1935 sebagai waktu berdirinya Klasis GPM Pulau Ambon. Bahwa pada
awal buku ini, dicoba digambarkan bagaimana injil masuk ke pulau ambon dan
mengalami perkembangan hingga terbentuknya Klasis Pulau Ambon tanggal 7
September 1935. Menurut Pdt. Saimima, tanggal 7 September 1935 adalah merupakan
waktu dimana Klasis Pulau Ambon menjadi salah satu utusan dalam sidang pertama
Sinode GPM bersama 5 Klasis lainnya. Masa-masa Klasis Pulau Ambon sebelum
tanggal 7 September itu agak sulit untuk diungkapkan kira-kira kapan waktu
berdirinya Klasis tetapi penentuan tanggal 7 September itu ditetapkan dengan dasar
pikir bahwa terbentuknya Gereja Protestan Maluku tanggal 6 September 1935 maka
besoknya dalam Sidang Sinode pertama dan Klasis Pulau Ambon menjadi bagian dari
utusan atau delegasi sidang maka secara kelembagaan ditetapkanlah bahwa Klasis
Pulau Ambon berdiri pada tanggal 7 September 1935. Pdt. Saimima kemudian menjelaskan
lebih lanjut berbagai peristiwa yang terjadi pada masa Kolonial, masa transisi
atau masa setelah kemerdekaan, masa pesan tobat hingga masa pemekaran jemaat
Klasis menjadi Klasis Pulau Ambon, Klasis Pulau Ambon Utara dan Klasis Pulau
Ambon Timur. Dalama masa-masa itu ada masalah, tantangan dan isu-isu kekinian
yang tentunya berangkat dari berbagai peristiwa yang terjadi pasca pemekaran
yang dibutuhkan informasi terkait dengannya. Maka kiranya itu menjadi masukan
untuk penulisan edisi berikutnya.
Setelah secara ringkas Pdt. Saimima mengulas isi buku yang ditulis itu,
beberapa pikiran tambahan disampaikan oleh peserta yang hadir termasuk oleh
Ketua Sinode GPM.
Pdt. J. Manuhuttu, misalnya, turut menyampaikan beberapa hal terkait
sejarah Sekolah Tinggi Teologi sebelum menjadi UKIM, pesan tobat hingga pasca
Konflik Kerusuhan Ambon. Bahkan, menurut Pdt. Manuhutu tahun 2001-2006/2008, Klasis
GPM Pulau Ambon juga punya andil yang besar bagi gereja ini dalam hal pertumbuhan
keuangan pasca keputusan pemberlakukan sistem Keuangan GPM.
Selain Pdt. J. Manuhuttu, beberapa peserta lain juga menyampaikan apresiasi bagi kerja tim dan
beberapa catatan terkait dengan isi buku.
Pada akhirnya Ketua Sinode GPM: Pdt. E. Maspaitela menyampaikan apresiasi
terhadap kerja tim penulis sejarah Klasis Pulau Ambon disertai beberapa catatan
yang kiranya dapat membantu mengungkapkan fakta-fakta sejarah berdirinya Klasis
GPM Pulau Ambon dengan mengusulkan beberapa catatan sejarah yang bisa menjadi
bahan pertimbangan untuk menelisik sejarah Klasis Pulau Ambon, misalnya
beberapa literatur yang dimiliki oleh GPM di kantor Sinode yang berhubungan
dengan perkembangan sejarah gereja di GPM, memperhatikan juga sejarah
pertumbuhan gereja di Hatiwe, Sersing (Seri-Siwang) dan dokumen sejarah jemaat-jemaat
lainnya sehingga tidak terkesan sejarah jemaat-jemaat atau klasis itu sudah ada
jauh sebelumnya Gereja Protestan Maluku itu berdiri.
Kegiatan Bedah Buku Sejarah Klasis GPM Pulau Ambon ini ditutup poleh Ketua
Klasis GPM Pulau Ambon pada pukul 12.02 WIT. Dalam arahannya, Ketua Klasis
GPM Pulau Ambon, Pdt. A. Beresaby menyampaikan terima kasih kepada berbagai
pihak sekaligus mengingatkan tentang pentingnya sejarah ini adalah agar semua
orang dapat menyadari betapa pentingnya
warisan iman yang harus terus dilanjutkan. Harapannya, tim sejarah terus
bekerja. Kita akan mencoba membantu dengan berbagai dokumen untuk menjadi
catatan sejarah bagi greja ini di massa yang akan datang dan bagi kemuliaan
nama Tuhan, ungkap Pdt. Beresaby.
Kegiatan diakhiri dengan doa oleh Pdt. Ny. Ace Kriekoff/L
Pada kesempatan yang terpisah, Pdt. J. Peaa (Sekretaris Bidang PIPK Klasis Pulau Ambon) saat di konfirmasi juga menyampaikan beberapa harapannya, antara lain :
1. Kiranya
Buku Sejarah Klasis GPM Pulau Ambon ini menjadi dokumen yang bermakna Hostoris
dan Teologis bagi pelayan dan umat di Gereja Protestan Maluku, khusus di Klasis
Pulau Ambon.
2. Kiranya
buku ini menjadi inspirasi dan motivasi bagi penulisan sejarah di 25 jemaat
dalam Wilayah Klasis GPM Pulau Ambon.
3. Kiranya
buku ini menjadi spirit bagi umat dan pelayan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan ke depan di tengah perubahan zaman yang sangat cepat.